Rikson Kayai
Belajar terus selagi ada nafas
Selasa, 03 September 2013
Senin, 02 September 2013
Minggu, 01 September 2013
Perjalanan panjang Menuju kabupaten Biak
Supiori Merupakan Kabupaten Pemekaran Dari Kabupaten Induk Biak Numfor
Jarak antara Kabupaten Supiori Ke Kabupaten Biak Numfor Kurang Lebih 150 Km
Dengan kendaraan Roda dua biasanya di tempuh dalam waktu kurang lebih 2 stengah jam kalau dengan angkutan umum atau roda empat biasanya empat sampai lima jam sebenarnay yang membuat agak lambat dalam perjalanan karena jalannya yang kurang baik dan banyak yang rusak
Jarak antara Kabupaten Supiori Ke Kabupaten Biak Numfor Kurang Lebih 150 Km
Dengan kendaraan Roda dua biasanya di tempuh dalam waktu kurang lebih 2 stengah jam kalau dengan angkutan umum atau roda empat biasanya empat sampai lima jam sebenarnay yang membuat agak lambat dalam perjalanan karena jalannya yang kurang baik dan banyak yang rusak
Sabtu, 31 Agustus 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
Makalah Bespractice
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Yang merupakan titik tolak dari sisi proses
pembelajaran siswa melalui minat siswa dan ketertarikan siswa dalam mempelajari
sesuatu itu berpulang pada metode yang di gunakan guru dalam proses pembelaran
atau belajar mengajar yang biasanya di lakukan oleh setiap guru di kelas dimana
guru itu mengajar.
Dari prospek pembelajaran yang ada dan terjadi di
sekolah biasanya berawal dari kebiasaan siswa yang telah di ambil menjadi
budaya entah itu datang dari keluarga dimana ia datang atau dampat dri KDRT
atau kebiasaan yang telah membudaya sejak siswa/I tersebut berada di jenjang
yang paling dasar.
Dari uraian masalah di atas maka perlu adanya pengkajian
guru Bidang studi Bahasa Inggris dalam mengolah materi mengajarnya berdasarkan
Kurikulum satuan pendidikan yang di sederhanakan kedalam target tingkat
pemahaman belajar siswa di lingkungan siswa dengan merangsang siswa agar mau
mempelajari Bahasa yang bukan ia punya dan bahasa yang menurutnya asing dan
membingungkan tersebut dengan penerapan materi yang mengena dan efektif.
1.2. Pengertian Judul dan Rumusan Masalah
Agar tidak menimbulkan kekeliruan serta memudahkan
untuk mengikuti uraian karya tulis ini, maka penulis memandang perlu untuk
menjelaskan dan membatasi pengertian yang terkandung dalam karya tulis ini
sebagai berikut:
-
METODE,
merupakan teknik yang di gunakan dalam penyampaian materi dengan target sasaran
yang khusus.
-
PEMBELAJARAN,
merupakan proses kompleks yang membantu
siswa / seseorang untuk belajar dimana akan terjadi interaksi atara siswa
dengan Guru atau sesama siswa
-
BAHASA
INGGRIS, Merupakan alat yang di pakai di seluruh Dunia guna berinteraksi dengan
sesama di belahan Bumi lainnya dan merupakan Bahasa Internasional.
-
PADA,
merupakan kata yang di gunakan untuk mengubungkan Posisi atar dua anak kalimat
yang di satukan.
-
SMK
N 1, merupakan jenjang pendidikan Kejuruan yang berstatus Negeri
-
SUPIORI, merupakan Nama wilayah kabupaten kota dimana
sekolah tersebut berada.
Maka dengan
demikian pengertian karya tulis “ METODE PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SMK N
1 SUPIORI ” menjelaskan tentang letak lekuk proses belajar siswa yang di kaji
oleh pengajar guna materi yang di salurkan dengan metode yang tepat guna maka
daya serap siswa mampu mencerna apa yang di sampaikan oleh guru bidang dilat
yang ada.
1.3. Pemecahan Masalah
- Menggunakan analisis SWOT sebagai dasar
bertindak
Menurut Suharsimi
Arikunto, penelitian tindakan kelas (PTK) harus di mulai dengan mengguanakan
analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), Opportunity
(kesempatan), Threat (ancaman) keempat unsur tersebut hendaknya di gunakan
dalam analisis terhadap guru yang melakukan tindakan maupun siswa yang di kenai
tindakan (Suharsimi Arikunto, 2006: 7). Dengan demikian, PTK hanya bisa
berjalan jika terdapat kesesuaian antara guru guru dan siswa. Aratinya,
inisiatif untuk memperbaiki pembelajaran tidak akan berjalan jika siswa tidak
mampu mempraktekanya. Sebaliknya
inisiatif guru harus berangakat dari kemampuan siswa yang di hadapinya. Nah,
untuk menemukan insiatif yang siap di uji cobakan inilah guru harus menggunakan
analisis SWOT sebagai pijakan berpikir.
-
Dengan dua unsur yang lain, yaitu opportunity
(kesempatan) dan threat (ancaman) di gunakan untuk mengidentifikasi
factor-faktor external yang tidak ada
dalam diri guru dan siswa. Artinya, sebelum guru melakukan tindakan atau
uji coba, harus mempertimbangkan fator-faktor external yang dapat di manfaatkan
dan menhindari ancaman yang dapat mengganggu jalanya perbaikan atau uji coba
dalam penelitian. Hal ini berkaitan dengan prinsip pertama, yakni PTK harus
berjalan secara alamiah dan tidak boleh menimbulkan resiko yang tidak di
inginkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diskripsi Awal.
Sebelum
penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan observasi
dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan diberi tindakan, yaitu
kelas X SMK N 1 Supiori, tahun pelajaran 2012 – 2013 .
Pengetahuan
awal ini perlu diketahui agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh peneliti, apakah benar kelas ini perlu diberi tindakan yang sesuai dengan
apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu penerapan pembelajaran kontekstual
dengan strategi pembelajaran.
Untuk
mengungkap kondisi awal dari kelas yang menjadi objek tindakan kelas ini maka
peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut :
2 Pelaksanaan. Test
3 Hasil Pengamatan.
Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa pada pengajaran yang
dilakukan, masih menggunakan cara pengajaran yang tradisional yaitu guru
sebagai pusat pembelajaran dan pengajaran menggunakan metode ceramah. Pada
pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik kurang memperhatikan. Justru
masih terlihat anak – anak yang bermain – main dengan temannya tanpa
memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru pengajar.
4. Faktor pendukung
Berdasarkan
observasi yang di lakukan dan penelitian bahwa yang mendukung siswa dalam
proses belajar adalah karena siswa tersebut kebanyakan di asramakan dan selalu
ada bersama dengan guru yang tinggal di lingkungan sekolah hal ini sebenarnya
sangat mendukung proses pembelajaran.
5. Alternatif Pengembangan
Pengembangan
yang tepat dan berdaya guna berdasarkan KTSP maka perlu adanya guru Bidang
studi Bahasa Inggris setidaknya mengambil materinya dan mengelolahnya secara
tepat sasaran yakni mengenah dengan budaya dan lingkungan dimana siswa itu
berada sehingga bisa sebih mudah di serap oleh siswa.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan.
Dari
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas X SMK N 1
Supiori ini , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran
akan dapat meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris dari siswa yang bersangkutan.
2. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang
efektif untuk menyampaikan Konsep Bahasa Inggris.
3. Pembelajaran dalam kelompok kecil dapat meningkatkan
kemampuan penguasaan Bahasa Inggris dari
siswa, selain itu dengan kelompok kecil ini kerjasama diantara siswa dapat
tercipta dengan lebih baik.
4. Penggunaan lembar kerja dengan menyelesaiakan dengan
proses menemukan pemahaman konsep yang menghubungkan kehidupan sehari-hari
mampu membawa siswa meningkatkan pemahaman
dalam belajar merupakan langkah yang efektif bagi siswa karena siswa
dapat bersosialisi dan saling tukar informasi dan ide atau langkah – langkah
kerja untuk menyelesaikan suatu masalah dengan teman sebayanya, bukan asal
menerima materi dari guru saja.
5.2 Saran.
Setelah
mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa ini maka disarankan pada :
1. Guru
dalam mengajar perlu memperhatikan paradigma- paradigma baru sehingga dalam
mengajar tidak monoton atau menstransver ilmu begitu saja.
2. Guru
perlu merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya dengan menggunkan strategi
yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diberi pelajaran.
3. Guru
dalam mengajar perlu menjadikan siswa sebagai jiwa dengan potensi yang lebih,
sehingga guru cukup sebagai fasilitator agar siswa dapat mengembangkan
kemampuannya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Langganan:
Postingan (Atom)